Peran anda sebagai mahasiswa tidak hanya menuntut pendidikan tinggi dan peran sosial saja. Sebagai mahasiswa, anda juga memiliki peran di lingkungkan sekitarmu. Sebab, siapa lagi yang bisa diandalkan kecuali mahasiswa sebagai agen perubahan?
Bicara mengenai lingkungan Agus Kurniawan Buntel Ran 07.230, seorang pemerhati lingkungan, mengatakan kondisi lingkungan hidup terutama di kota besar, 60 persen sudah tercemar.
"Contohnya saja ketika saya mengarungi laut dari Tanggerang ke Pulau Seribu 1 tahun lalu. Sekitar lima sampai sepuluh meter sebelum mencapai pulau saya disambut dengan apungan sampah berserakan ditepian pantai begitu juga tumpukan sampah belum lagi pembuangan limbah rumah tangga kebibir pantai yang tadinya nan-elok indah di pandang yang kini tak lagi indah untuk dipandang,".
"Contohnya saja ketika saya mengarungi laut dari Tanggerang ke Pulau Seribu 1 tahun lalu. Sekitar lima sampai sepuluh meter sebelum mencapai pulau saya disambut dengan apungan sampah berserakan ditepian pantai begitu juga tumpukan sampah belum lagi pembuangan limbah rumah tangga kebibir pantai yang tadinya nan-elok indah di pandang yang kini tak lagi indah untuk dipandang,".
Lelaki berambut kriting sebut saja Buntel nama akrabnya Kuliah Di Universitas Islam negri Jakarta jurusan Library saince yang kini sedang bergelut di kelompok mahasiswa pecinta lingkungan hidup dan kemanusiaan kembara insani ibnu batutta KMPLHK RANITA UIN JKT Masyarakat ini sadar betul sebenarnya mengenai rusaknya lingkungan yang disebabkan oleh manusia sendiri.
"Kasus pembalakkan liar masih menjadi isu kerusakan hutan, pencemaran air, baik air tawar, dan air laut yang menyebabkan biota-biota di dalamnya pun ikut terkontaminasi serta perilaku boros dalam penggunaan energi. Hal ini memprihatinkan KU untuk terus bergerak dan mencoba, kita sering sekali tidak sadar dampaknya terhadap lingkungan,"
Keprihatinan yang terbesar menurut Ku yaitu pencemaran laut, kasusnya sempat mencuat belakangan ini. " Sebagai contoh, dua paus sperma yang terdampar di pesisir California, AS, memiliki 205 kilogram jaring ikan dan serpihan sampah plastik dalam tubuhnya. Seekor di antaranya memiliki perut yang rusak. Seekor lainnya, dalam kondisi kelaparan, memiliki banyak sampah plastik yang menghalangi saluran pencernaannya. (sumber kompas.com) KU Sedang bercerita untuk kalian.
Ahli lingkungan tersebut bilang Paus malang tersebut migrasi lantaran habitatnya tercemar sampah yang dibuang ke laut. "Ini berarti pencemaran lingkungan sudah dalam taraf yang sangat parah," imbuh lelaki berwajah ovale yang juga aktif Di Organisasinya KMPLHK RANITA
Oleh karena itu, KU sangat berharap adanya peran serta dari mahasiswa sebagai generasi penerus untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. "Caranya bisa memulai dengan hal sederhana seperti membuang sampah pada tempat yang tepat. Maksudnya sampah dipisahkan terlebih dahulu seperti sampah organik dan non-organik. Memang terdengar klise, tetapi itulah yang paling mudah," kU menyarankan Untuk Kalian.
ahap selajutnya, KU melanjutkan, menerapkan konsep lingkungan hidup yang sesungguhnya. "Tentunya hal ini tidak mudah, saya pun masih harus meningkatkan penerapan ini dalam keseharian KU. Namun yang paling mudah adalah penghematan energi, menanam pohon walaupun hanya beberapa saja, dan peduli terhadap isu-isu lingkungan,".
KU menganggap, mahasiswa seharusnya bisa melakukan tindakan nyata seperti melakukan workshop, seminar mengenai lingkungan hidup, atau mengajukan petisi kepada pengambil kebijakan. Meski demikian, KU menganggap belum adanya tindakan nyata tersebut disebabkan karena alasan minimnya eduaksi tentang lingkungan hidup.
"Oleh sebab itu, KU berusaha mendistribusikan isu-isu lingkungan dan menggalakkan peduli lingkungan melalui komunitas ku, media sosial. Kedepannya, ingin mengadakan pelatihan atau edukasi mengenai lingkungan hidup di kampus dan masyarakat,"yang terpenting adalah sebuah langakah kongkrit awal dimana kita masih mau dan peduli terhadap lingkungan selagi kita bernafas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar