Pages

Kamis, 10 November 2011

Khayalan = Cita-cita seorang calon pustakawan


Suatu hari ku mendaki gunung dan dipertengahan jalan ku istirahat sambil membuka perbekalan logistik untuk ku masak, ketika ku membuka ransel ku melihat selembar potongan kertas  informasi dari  bungkusan cabai rawit, ku ambil potongan kertas itu dan cabinya ku kasih kekawanku untuk masak ku istrahat sejenak sambil mengemil makanan ringan dan minum sari buah yang tersedia diransel ku sambil memandang ciptaaan tuhan yang indah dengan suasana alam dan udara yang sejuk, ku bersandar dibawah pohon rindang pohon puspa namanya sambil membaca potongan informasi yang kudapatkan dari bekas bungkus cabai rawit lalu ku menikmati suasana alam yang indah betapa nikmatnya membaca di alam terbuka dengan suasana alam dan pemandangan yang begitu indah hanya terucap di hati kecil SUBHANALLAH sambil menunggu makanan matang!! asikkk  

Tiba-tiba dalam benakku mengkhayal langsung saja bila mana ada perpustakaan atau taman bacaan di alam terbuka. mungkinkah sebuah perpustakaan diset di alam terbuka atau ruang terbuka? dengan pemandangan yang hijau, ada percikan air, suara kicau burung dan hembusan angin segar pasti membuat enjoy penggunanya. Tanpa adanya bantuan energi listrik atau menggunakan tambahan AC diruangan perpustakaan Tidak lagi perlu ya jadi perpustakaan yang ramah lingkungan gitu.. kalau emang ini ada wah betapa nyamannya perpustakaan ini. Mungkinkah ini ada?

Setidaknya membuat perpustakaan di alam terbuka dibutuhkan konsep yang matang dan apik untuk perpustakaan yang demikian. investasi yang besar dibutuhkan untuk mewujudkan perpustakaan yang tidak lumrah di zaman sekarang. selain juga dibutuhkan area yang luas. terutama di daerah perkotaan. lha wong eksistensinya aja masih terpinggirkan kok mau menciptakan perpustakaan alam di tengah kota. apalagi butuh lahan yang besar. mana mungkin? Ku bertanya dalam hati kecil ku
Tetapi kalo didirikan di desa, apakah juga mungkin dapat berkembang? huuuh…kenapa kalo kita punya ide-ide kreatif selalu ada saja penghalang ya? yang ini lah yang itu lah. pokoknya selalu aja aral melintang untuk merealisasikan ide kita.

Perpustakaan alam menjadi alternatif pembelajaran (luar ruang) di saat dunia semakin panas dengan pemanasan globalnya. semoga benar-benar akan terwujud. apakah itu di kota atau desa. mari kita semua mulai membuat konsep tentang perpustakaan alam. Ayooooooo semangat ah mewujudkan cita-cita!

Tidak ada komentar: