SEKOLAH BENCANA TERPADU (SEKALI)
Indonesia
mempunyai letak geografis dan struktur geologis yang menyebabkan Indonesia
menjadi salah satu negara yang subur dan kaya dengan berbagai sumber daya alam
sekaligus rawan akan bencana. Keberadaan tiga lempeng aktif, jalur ring of
fire dan iklim tropis yang membawa ancaman bencana
seperti, gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, kekeringan, wabah penyakit
endemik dan angin ribut. Selain itu Keragaman sosial budaya, etnis, agama,
kepercayaan, serta kondisi ekonomi dan politik merupakan kekayaan bangsa
Indonesia, namun sekaligus berpotensi menjadi ancaman dan bahkan sumber bencana
yang berupa konflik horisontal maupun konflik vertikal. Pada akhirnya konflik
tersebut menimbulkan kerusakan dan kerugian material, bahkan korban jiwa, serta
mengakibatkan terjadinya pengungsian besar – besaran dan terganggunya kehidupan sosial ekonomi
rakyat.
Sampai sekarang kita belum
mampu secara tuntas menghilangkan risiko bencana akibat fenomena itu. Perbedaan kemampuan kita mengenali, memahami dan menyikapi bahaya
serta ancaman itulah yang membuat besaran risiko yang mengena pada diri kita
berbeda. Semakin kita mengenali dan memahami fenomena bahaya dan ancaman dengan
baik, maka kita semakin dapat menyikapinya dengan lebih baik. Sikap dan respon
yang didasarkan atas pengenalan dan pemahaman yang baik akan dapat memperkecil
risiko bencana yang mengena pada kita.
Berbagai respon dan usaha
penanggulangan bencana telah dilakukan oleh berbagi pihak baik pemerintah,
swasta, lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa, maupun oleh masyarakat sendiri.
Respon-respon yang telah ada ternyata masih jauh dari respon ideal yang mampu
mengurangi penderitaan warga pada saat bencana maupun
pasca bencana hingga kembali ke kehidupan normal. Negara yang
secara resmi mempunyai mandat untuk melindungi warganya belum menjalankan
fungsinya secara maksimal. Keterbatasan niat dan kemampuan merupakan faktor
dari ketidakmampuan penyelenggara negara, ditambah belum optimalnya koordinasi dari berbagi
pihak dengan respon yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi sebuah
bencana merupakan potret pengelolaan bencana di negara kita selama ini.
Atas
dasar itu pulalah maka Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan
Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batutah (KMPLHK RANITA) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta berencana menggelar Sekolah Bencana Terpadu (SEBENTAR) yang melibatkan
para siswa/siswi SMA sekitar tangerang selatan, untuk lebih
meningkatkan respon dan kemampuan dalam usaha penanggulangan bencana.
2. NAMA
KEGIATAN
Kegiatan ini
bernama : “SEKOLAH BENCANA TERPADU (SEBENTAR)”
yaitu sebuah
kegiatan dari Divisi Disaster Management KMPLHK RANITA UIN JAKARTA
3. TEMA
KEGIATAN
SEKOLAH BENCANA TERPADU mengambil tema
“MEMBENTUK PRIBADI YANG SIAP TERHADAP BENCANA”
4. TUJUAN
- Menciptakan insan akademis-religius yang peka terhadap persoalan-persoalan bencana
- Meningkatkan pemahaman dan kesadaran para peserta terhadap bencana
- Meningkatkan keterampilan para peserta dalam penanggulangan bencana
- Membuat simpul-simpul relawan bencana
- Memperkuat dukungan terhadap gerakan penanggulangan bencana KMPLHK RANITA UIN Jakarta.
5.
OUTPUT
1. Adanya
mekanisme yang terarah dalam gerakan penanggulangan bencana
2. Adanya
dukungan siswa dalam penanggulangan bencana KMPLHK RANITA UIN Jakarta
3. Terciptanya
simpul-simpul relawan yang siap menghadapi bencana
6. PESERTA
DAN PARTISIPAN
- Keluarga besar KMPLHK RANITA
- Siswa-siswi SMA sekitar Tangerang Selatan
7.
MATERI DAN JADUAL
KEGIATAN
- Materi Kegiatan
§ Konsep dasar bencana
§ Nilai-nilai kerelawanan
§ Gaya Hidup Ramah
Lingkungan (eco life style)
§ Simulasi bencana
§ PPGD (first aid)
§ Trauma Healing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar