Pages

Senin, 26 Desember 2011

sejarah SITU ROMPONG


Narasumber:
  1. Pa Rasid (55 th)
Pekerjaan : ketua Rt. 05
  1. Pak Nana (56 th)
Pekerjaan : penjaga Situ Rompong
  1. Pak Loly (52 th)
Pekerjaan : Satpol PP
penulis : anggota muda kmplhk ranita uin jakarta 2008
Sejarah
                Situ Rompong merupakan salah satu situ yang terletak desa Rempoa, kecamatan Ciputat Timur. Situ Rompong awalnya memiliki luas ±2 Ha Tetapi sejak ada pembangunan rumah-rumah liar disekitar situ, sekarang luas situ berkurang menjadi ±1,74 Ha. Kedalaman situ semula ± 3 m, tetapi sekarang mengalami pendangkalan menjadi ± 1,5 m.
                Fungsi situ di masa lalu berfungsi sebagai irigasi atau pengairan untuk sawah-sawah di sekitar situ, peresapan, dan juga dimanfaatkan sebagai sumber air bagi warga sekitar seperti minum, mandi dan keperluan lainnya. Tetapi fungsi situ sebagai irigasi sekarang sudah tidak ada lagi karena sawah-sawah di sekitar situ sudah dibangun rumah-rumah oleh warga. Selain itu, situ juga dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk tempat pemancingan karena dulu terkenal banyak ikan di situ tersebut.
                Menurut cerita penduduk sekitar yaitu Pak Nana (56),ada suatu kepercayaan atau kearifan lokal di Situ Rompong yaitu adanya makhluk halus penunggu situ yang biasa disebut warga sebagai Jin Item. Dikatakan juga, terkadang sering muncul keanehan-keanehan di situ tersebut seperti salah satunya sinar biru yang muncul dari dalam situ, bahkan ada juga keanehan yang sampai memakan korban. Penduduk percaya itu adalah ulah jin penunggu situ. Oleh karena itu mereka percaya bahwa tidak boleh mengambil ikan terlalu banyak dan membuang air sembarangan di situ tersebut.
Letak dan pemetaan
                Situ Rompong berbatasan langsung dengan komplek-komplek diantaranya komplek Permata Asri dan komplek Green Wood serta rumah-rumah. Rumah-rumah di bantaran situ sama sekali tidak mempunyai garis sempadan dengan situ, padahal menurut peraturan minimal jarak rumah dengan situ seharusnya 50 m. Rumah-rumah di sekitar situ kebanyakan adalah rumah ilegal.
                Aliran air yang masuk ke situ rompong ada 3, yang di gunakan sebagai pembuangan limbah rumah tangga di daerah sekitar. Yang membuang limbah ke situ tersebut di antaranya daerah kampung utan, komplek Aprindo, komplek Permata Asri, komplek Green Wood sampai RW 1, RW 2, RW 5, dan RW 10.
                Sedangkan aliran keluarnya saat ini hanya satu , yaitu yang mengarah ke kali pesanggrahan. Sebenarnya awalnya aliran keluar ada 2, tetapi aliran tersebut sudah tertutup oleh perumahan. Aliran keluar tersebut adalah aliran air yang digunakan untuk irigasi tetapi karena sawah sudah tidak ada lagi maka aliran itu pun sekarang ditutup.
Fungsi situ saat ini
Fungsi situ rompong saat ini masih berfungsi sebagai penyerapan dan pembuangan limbah rumah tangga. Selain itu, situ juga digunakan sebagai tempat pemancingan sebagai hiburan warga sekitar. Tetapi ikan di situ tersebut sekarang sudah tidak sebanyak dulu, mungkin dikarenakan air situ sekarang sudah banyak tercemar limbah sehingga habitat di dalamnya juga berkurang.
Permasalahan
Permasalahan yang ada di Situ Rompong saat ini adalah semakin menyempitnya luas situ,  pendangkalan kedalaman situ dan pencemaran air situ.
Penyempitan terjadi sudah sejak 15 tahun yang lalu berawal dari pengurukan seraca kecil-kecilan untuk pembangunan rumah, lama-lama rumah tersebut semakin banyak sehingga penyempitan pun semakin parah. Sebenarnya pemerintah sudah merencanakan penggusuran rumah rumah tersebut, hanya saja sebagian dari rumah-rumah itu sudah ada yang memiliki sertifikat bahkan sejak tahun 70an sehingga pemerintah sulit melakukan penggusuran.
Sedangkan pendangkalan yang terjadi di situ rompong terjadi karena dalamnya lumpur yang disebabkan sampah-sampah yang mengendap yang berasal dari limbah rumah tangga warga sekitar yang membuang limbah ke situ tersebut. Pembuangan tersebut juga mengakibatkan situ tersebut menjadi tercemar.
Dampak dari permasalahan di atas:
-          Banjir
Banjir sering kali terjadi di sekitar daerah situ tersebut saat musim hujan datang bahkan sampai ketinggian 1 m. Penyebab terjadinya banjir tidak lain dikarenakan dari penyempitan  dan pendangkalan situ itu sendiri. Aliran air yang masuk ke situ lebih banyak dibandingkan air yang keluar apalagi diperparah oleh  sempitnya aliran air keluar yang sangat tidak sebanding dengan banyaknya aliran air yang masuk. Hal ini juga di perparah oleh semakin dangkalnya kedalaman situ sehingga situ tidak dapat menampung air lebih banyak lagi an terjadinlah banjir.
-          Sulitnya sumber air bersih saat musim kemarau
Saat musim kemarau warga sekitar agak sulit mendapatkan air bersih sehingga harus memperdalam sumur (sumber air), padahal dahulu air begitu melimpah ruah.
-          Wabah penyakit
Dengan air situ yang sudah tecemar mengundang banyak penyakit, salah satunya seperti DBD yang dibawa oleh nyamuk yang biasa bersarang si situ tersebut.
Tindakan dari pemerintah
Menanggapi permasalahan diatas, pemerintah melalui ABRI dalam program Tentara Masuk Desa (TMD) melakukan konservasi dalam bentuk pengerukan situ, hal itu dilakukan dalam rangka mempertahankan eksistensi situ dari penyempitan yang semakin meluas pada area tersebut. Adapun program tersebut belum maksimal.
Pengelolaan dan pemanfaatan
Sampai saat ini belum ada pengelola resmi yang bertanggung jawab penuh terhadap situ rompong, pengelolaan hanya dilakukan oleh warga sekitar. Ada petugas kebersihan yang bernama Pa Ujang yang sengaja di gaji oleh warga untuk membersihkan sampah yang ada di situ rompong.





Tidak ada komentar: